Langsung ke konten utama

Pemodelan Time Series (ARIMA) dengan Python untuk Forecasting

Analisis Time Series ARIMA dengan Python

Melanjutkan pembahasan kita mengenai pemanfaatan Python di Era Data Science dan Big Data, kali ini kita akan belajar bersama mengenai satu alat analisis dari sekian alat analisis yang sangat sering digunakan dalam riset, terutama mengenai topik-topik peramalan (forecasting).

Alat analisis tersebut adalah Autoregressive Integrated and Moving Average atau biasa disingkat dengan ARIMA. Pada bagian terdahulu, kita telah membahas bersama bagaimana pemodelan ARIMA dan SARIMAX dengan menggunakan paket program R (bisa dicek pada tautan [1] dan [2]).

Adapun data yang akan kita gunakan kali ini adalah data inflasi bulanan (month to month) dari situs resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (jatim.bps.go.id). Inflasi ini sangat sering digunakan dalam analisis perekonomian suatu wilayah karena sifatnya yang series dan selalu tersedia datanya karena BPS selalu merilis angkanya pada setiap awal bulan. Dengan data inflasi, kita bisa melakukan baik nowcasting atau forecasting dengan alat-alat analisis yang ada, terutama menggunakan ARIMA.

Pada bagian unggahan ini, data yang diperlukan dapat diunduh di tautan berikut. Setelah datanya siap, langkah-langkah pemodelan ARIMA menggunakan Python (di sini menggunakan GUI jupyter notebook) adalah sebagai berikut:

Untitled

Dari hasil pemodelan ARIMA(0, 0, 1) di atas, terlihat bahwa model yang terbentuk dan digunakan dalam forecasting cukup baik (nilai p value Ljung Box > alpha 0,05 demikian pula uji homoskedastisitas residual) meski residual modelnya melanggar asumsi kenormalan. Terlihat pada nilai p value uji Jarque Bera kurang dari 0,05 yang menyatakan gagal terima Ho (residual mengikuti distribusi normal).

Meski demikian, kalau dilihat berdasarkan nilai Root Mean Square Error (RMSE) relatif kecil kendati masih di atas 10 persen. Oleh karena itu, direkomendasikan periode forecasting tidak terlalu panjang karena berisiko bias akan terus membesar sebagai efek ketidaknormalan residual model.

Demikian sedikit sharing kita pada kesempatan kali ini. Jangan lupa untuk terus mengikuti setiap unggahan baru, menarik, dan unik dalam blog sederhana ini. Semoga sedikit atau banyak memberi manfaat bagi seluruh pembaca. Selamat memahami dan mempraktikkan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari P - Value dan Titik Kritis Uji F, Uji t, Uji Chi Square, dan Uji Z Normal dengan R

Mencari nilai p-value dan titik kritis Bagi teman-teman yang pernah mengenal statistika, pasti familier dengan istilah p-value dan titik kritis. P-value biasanya didefinisikan sebagai probabiltas atau peluang maksimal yang diamati dari hasil uji statistik, bahasa gampangnya adalah besarnya kesalahan penelitian berdasarkan uji statistik. Sebagai contoh sederhana, dari 100 orang dengan nama masing-masing dan diklasifikasikan ke dalam gender nama perempuan dan nama laki-laki, didapatkan nilai p-value uji statistiknya sebesar 0,05 atau 5%. Itu artinya, dari 100 orang, ada kemungkinan sebanyak 5 orang yang namanya salah klasifikasi. Dari namanya terdeteksi sebagai nama perempuan, padahal aktualnya yang bersangkutan bergender laki-laki. Sedangkan titik kritis atau titik uji adalah nilai batas pengujian hipotesis statistik, apakah masuk dalam wilayah tolak hipotesis, ataukah gagal menolaknya. Titik ini berkaitan erat dengan nilai p-value . Kalau biasanya kita mendapatkan kedua nilai ini da...

Cara Mendowload dan Install R serta RStudio di Windows (Step by Step)

Cara Download dan Install R serta R Studio di Windows Halo teman-teman, mohon maaf karena beberapa waktu ini, blog ini sempat vakum dari unggahan. Kali ini saya akan coba berbagai mengenai bagaimana cara mengunduh ( download ) dan menginstal ( install ) program R sekaligus R Studio khususnya di Windows. Unggahan kali ini sedikit terbalik karena semestinya saya unggah terlebih dahulu pertama kali di blog ini, namun bukan masalah, mengingat kemarin ada beberapa pihak yang meminta untuk menerangkap bagaimana tahapan mengunduh dan instalasi R dan R Studio, jadinya saya dahulukan pada unggahan ini sebelum pembahasan mengenai Data Mining , Data Science , atau bahasan Big Data kita terlampau jauh. Baik, kita akan mulai dengan bagaimana mengunduh R dan R Studio melalui mesin pencari Google. R dan R Studio ini memang beberapa waktu terakhir ini booming , apalagi dengan munculnya konsep mengenai Big Data , Data Modelling, Data Mining, dan Data Science serta Data Visualization . Sebenarnya, men...

Analisis Tipologi Klassen (Klassen Typology) dan Visualisasi Spasialnya dengan R

Tipologi Klassen dan visualisasinya dengan R Halo teman-teman, sebelumnya kita telah membahas tentang analisis Shift Share dan Location Quotient (LQ) dengan menggunakan R. Kali ini, kita akan membahas mengenai satu lagi alat analisis yang sebenarnya merupakan alat analisis tiga serangkai dari SS dan LQ, yaitu analisis Tipologi Klassen. Dalam penelitian ekonomi kewilayahan, ketiga analisis ini seringkali digunakan, baik dalam rangka melihat perkembangan dan transformasi struktur ekonomi suatu wilayah maupun melihat keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif wilayah satu dengan wilayah lainnya dengan mengacu wilayah referensi. Terlebih dulu, sebelum melakukan visualisasi spasial menggunakan fungsi plot(), ada baiknya kita bahas terlebih dahulu mengenai Tipologi Klassen itu sendiri. Tipologi Klassen merupakan teknik pengelompokan sektor, subsektor, lapangan usaha, atau komoditas tertentu di wilayah analisis berdasarkan pertumbuhan nilai tambah wilayah analisis terhadap nasional atau...